Museum Mataram membludak pengunjung

Museum Mataram membludak pengunjung

Bidik Nasional.id – Mataram.NTB – Peninggalan benda – benda kuno atau benda purba kala pra sejarah dan sesudahnya seperti artefak, aksara kuno, senjata pusaka dan lainnya masih bisa kita lihat buktinya sampai sekarang yang tersimpan dan utuh terjaga di tempat yang aman dan terjaga

Museum merupakan salah satu tempat yang sudah dikenal dan diakui oleh masyarakat umum adalah sebuah tempat untuk mengoleksi dan menyimpan benda – benda kuno/purba kala yang mempunyai nilai sejarah, lengkap dengan penjelasan asal muasal serta kegunaan dari benda bersejarah tersebut sehingga bagi siapa saja yang berkunjung ke museum alhasil dapat mengenal dan mengetahui benda-benda bersejarah di dalamnya itu

Di pulau Lombok sendiri khususnya, benda-benda yang bernilai sejarah juga masih bisa kita temukan dan melihatnya dengan jelas yang masih tersimpan rapi yang diabadikan juga di Museum

Jika ingin melihat peninggalan benda-benda bernilai, masyarakat Lombok khususnya dan NTB pada umumnya mereka bisa berkunjung ke Museum Mataram

Di museum ini, peninggalan benda-benda yang bernilai sejarah bersasal dari peradaban masyarakat Lombok terdahulu seperti benda berbahan dari kulit hewan, kayu, batu, dan besi di antaranya golok/parang, keris, sendok makan, aksara tradisional, atau pakaian adat khas Lombok dan masih banyak lagi lainnya

Museum Mataram bisa dikunjungi kapan saja saat dibuka, biasanya hari-hari efektif atau hari kerja dan hari aktif sekolah. Kerap kali museum ramai dikunjungi saat pengunjung datang bersama rombongan.

Pengunjung bisa mencapai ratusan bahkan sampai ribuan pada waktu tertentu. Biasanya saat kenaikan kelas atau menjelang kelulusan siswa sekolah SD, SMP, SMA dan lainnya

Saat menjelang kenaikan kelas atau kelulusan siswa sekolah inilah museum dipadati pengunjung yang membludak datang silih berganti

” Pengunjung yang membludak seperti ini biasanya saat siswa yang tamat di sekolah, SD, SMP, SMA dan biasanya saat usai ujian kelas pengunjung bisa mencapai tiga sampai lima ribu, dan ini terjadi setiap tahun dan sifatnya sampai berminggu yakni dua sampai tiga Minggu,” ,” kata Hubertus Selasa, S.Pd. yang bertugas di bagian pelayanan ( Pamong Budaya )

” Sementara di hari biasa atau hari normal bisa mencapai lima ratus, itu disesuaikan dengan perogram di sekolah dan disesuaikan dengan mapel dari sekolah,” katanya.

Pengunjung yang membludak masuk diatur sesuai dengan waktu tiba berkunjung, antri sesuai nomor urut atau tiket yang telah diberikan oleh petugas

” kita bisa atur karena kita punya daftar sekolah dan biasanya mereka ke museum dulu baru kemudian ke tempat rekreasi,” pungkasnya.(BN 01)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!