BN Online Maros,–Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Maros, dr. H. Muhammad Yunus, S.Ked., M.Kes., menegaskan komitmennya dalam mendukung program nasional Presiden RI di bidang kesehatan. Fokus utama diarahkan pada pemberantasan penyakit tuberkulosis (TB) serta penguatan program makan bergizi gratis bagi masyarakat. Selasa 30/09/2025.
Dalam rapat koordinasi yang digelar di Puskesmas Marusu, dan dihadiri seluruh kepala puskesmas se-Kabupaten Maros, dibahas strategi peningkatan cakupan penemuan kasus TB hingga memastikan kesembuhan pasien. Upaya ini dilakukan agar target nasional eliminasi TB dapat tercapai sesuai waktu yang ditetapkan pemerintah pusat.
dr. H. Muhammad Yunus menekankan bahwa peran puskesmas tidak hanya berhenti pada tahap diagnosis. Lebih dari itu, puskesmas wajib melakukan pengawasan melekat terhadap proses pengobatan hingga pasien benar-benar dinyatakan sembuh.
“Pasien yang sudah ditemukan harus benar-benar dipantau sampai selesai pengobatan. Jangan ada yang putus obat, karena itu akan memperburuk kondisi dan menghambat pencapaian target,” tegasnya.
Selain TB, rapat koordinasi juga menyoroti pelaksanaan program makan bergizi gratis. Program ini diyakini mampu memperkuat ketahanan gizi masyarakat, terutama anak-anak sekolah, sekaligus mencegah stunting dan masalah gizi lainnya.
Namun, Kadis Kesehatan Maros memberi perhatian serius pada aspek keamanan makanan. Ia menegaskan pentingnya sistem pengawasan yang ketat agar makanan yang sampai ke tangan penerima tetap aman dikonsumsi, bersih, dan bebas dari risiko keracunan.
Untuk mendukung hal tersebut, pihaknya telah membentuk tim gerak cepat di 14 kecamatan. Tim ini akan melakukan monitoring distribusi, melakukan inspeksi lapangan, serta segera bertindak jika muncul laporan dugaan masalah kesehatan akibat konsumsi makanan.
Meski begitu, evaluasi distribusi menemukan adanya kelemahan di lapangan. Setidaknya terdapat tiga titik distribusi yang bermasalah karena mobil pengangkut terlalu lama berada di perjalanan. Kondisi tersebut membuat suhu makanan meningkat sehingga berpotensi menurunkan kualitas.
Menyikapi hal ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Maros menginstruksikan agar seluruh armada pengangkut makanan dilengkapi dengan fasilitas pendingin atau AC. Dengan begitu, makanan tetap terjaga kesegarannya selama proses distribusi hingga sampai ke penerima manfaat.
Selaku tuan rumah kegiatan, Kepala Puskesmas Marusu, Iskandar, M. Farm., Apt., menyampaikan apresiasinya atas kepercayaan yang diberikan. Ia menegaskan bahwa Puskesmas Marusu siap menjadi contoh pelaksanaan program kesehatan nasional yang dijalankan di tingkat daerah.
“Kami merasa terhormat dipercaya menjadi lokasi rapat koordinasi ini. Puskesmas Marusu siap berkolaborasi, baik dalam penanganan TB maupun dalam pengawasan distribusi makanan bergizi gratis, agar masyarakat benar-benar merasakan manfaatnya,” ujar Iskandar.
Koordinasi lintas puskesmas yang digelar ini diharapkan menjadi titik balik penguatan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. Dengan kerja sama yang solid, angka penderita TB bisa ditekan, sementara kualitas gizi masyarakat Maros terus meningkat.
Masyarakat pun menyambut baik langkah pemerintah daerah. Harapannya, program kesehatan yang dijalankan tidak hanya bersifat seremonial, tetapi benar-benar memberi dampak nyata bagi kehidupan sehari-hari warga Kabupaten Maros.
Red*