BN Online, Pasangkayu—Setelah ditetapkannya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi oleh pemerintahbpada 3 September 2022 pukul 14:30 WIB lalu, Mahasiswa pasangkayu yang tergabung dalam Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kabupaten Pasangkayu, Provinsi Sulbar langsung turun ke jalan dan melakukan aksi demonstrasi, Senin (5/9/2022).
Titik awal aksi ini dari bundaran smart kota Pasangkayu dan melakukan orasi beberapa menit disertai pembakaran ban bekas sebagai tanda kekecewaannya dengan Pemerintah yang telah menaikkan harga BBM yang dianggapnya sangat menyengsarakan rakyat, terutama menengah kebawah.
Usai orasi di bundaran Smart kota Pasangkayu, sekitar 20 orang massa pendemo berjalan kaki menuju gedung DPRD Pasangkayu dan melanjutkan orasinya didepan gedung DPRD.
Kordinator lapangan, Ardiansyah, dalam orasinya mengatakan hari ini massa yang turun berjumlah 32 orang. Ia juga mengutarakan beberapa tuntutan yang di akibatkan kenaikan BBM ini.
“Kami menolak secara tegas kebijakan kenaikan harga BBM subsidi ini dan kami mendesak kepada pemerintah agar lebih serius memberantas para mafia BBM,” ucapnya.
Ardiansyah juga mengatakan, kondisi Perekonomian Indonesia saat ini belum sepenuhnya pulih dari keterpurukan akibat Pandemi Covid-19 dan permasalahan harga bahan pokok yang belum stabil, jangan sampai masyarakat Indonesia tambah menderita terkhusus di Kabupaten pasangkayu dengan dinaikkannya harga BBM Bersubsidi.
“Kami turun ke jalan adalah bentuk kecintaan PMII kepada rakyat Indonesia. Kami dari pergerakan PMII tidak akan tinggal diam jika pemerintah sudah tidak lagi pro ke rakyat Indonesia,” tegasnya.
Setelah orasi, massa demonstrasi dipersilahkan masuk ke ruang aspirasi DPRD Pasangkayu dan diterima oleh 4 Anggota DPRD Pasangkayu, 2 diantaranya legislator dari Partai Golkar dan 2 lagi legislator dari Partai Hanura dan Partai PKS. Laporan : E Syam
