BN Online, Makassar — Akibat cuaca ekstrim yang terjadi di Gowa dan Makassar beberapa hari ini mengakibatkan aktivitas belajar mengajar sebagian besar para siswa terhambat.
Salah satunya di UPT SPF SDI Batua I Makassar. Cuaca hujan sampai banjir pada, Senin (13/2/2023) membuat para orang tua siswa sebagian besar minta izin tidak masuk sekolah, karena khawatir dengan keselamatan anak-anaknya.
Menurut, Hijrah Nurja Husmal, S. Pd
selaku kepala UPT SPF SDI Batua I saat dikunjungi ruang kerjanya mengambil keputusan belajar mengajar dengan sistem dalam jaringan (Daring) berdasarkan keputusan Walikota Makasssar melalui Dinas Pendidikan membahas perihal kondisi alam yang ekstrim dan pastinya mengganggu aktivitas belajar mengajar. Kamis, (14/02/2023).
Kami telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan kota Makassar berdasarkan Keputusan Walikota.
“Alhamdulillah dalam pembelajaran ini, anak-anak tetap semangat melakukan aktifitas belajar bermain walaupun sistem daring,” ungkap .Hijrah Nurja Husmal
Selain itu, lanjut Hijrah Nurja Husmal karena akses jalan yang dilalui anak-anak ke sekolah mengalami banjir.
“Rata-rata siswa berdomisili yang rawan dengan banjir , Sehingga masyarakat atau orang tua sanhat khawatir jika anaknya yang mau beraktifitas keluar dan masuk melewati jalan utama” pungkasnya.
Dia menambahkan kalau daring ini dimulai hari senin lalu sampai dua hari kedepan , mudah-mudahan cuaca seperti semula dan bisa kembali bertatap muka lagi
” Daring ini mulai berlaku sampai Dua hari kedepannya , Insya Allah jika Cuaca Baik kembali maka kita akan melakukan Tatap Muka Lagi ” Harapnya Hijrah Nurja Husmal, S. Pd
selaku kepala UPT SPF SDI Batua I
