BN Online, Makassar — Kepala UPT SPF SDN Maricaya II Makassar, ST Nurbaety Ahmad, S. Pd, M. Pd menepis dugaan pemaksaan terkait iuran Perpisahan bagi peserta didik yang ditujukan kepada sekolah tempat dirinya memimpin.
Secara tegas ST Nurbaety Ahmad kepada awak media ini, Rabu (24/05/2023) menyebutkan bahwa informasi adanya dana iuran Perpisahan untuk siswa itu berdasarkan hasil kesepakatan bersama dan tidak ada unsur pemaksaan .
Tidak hanya itu, ST Nurbaety Ahmad juga meluruskan terkait informasi yang beredar soal kutipan dana perpisahan dimana hal itu merupakan permintaan orang tua siswa dan sudah berdasarkan hasil rapat bersama beberapa anak didik, orang tua murid, Wali kelas dan di Pimpin oleh Ketua Komite,” Kata Nurbaety
“Recana pelaksanaan kegiatan pelepasan dan perpisahan siswa sudah melalui prosedur yang benar. Melalui Wali kelas diteruskan ke saya bahwa orang tua murid akan mengadakan perpisahan sekolah. Jadi saya selaku Kepala Sekolah Sarankan agar melakukan pertemuan terlebih dahulu
“Laporan saya terima dan beberapa orang tua ikut rapat dan hasilnya mereka setuju dengan keputusan yang dibuat oleh mereka untuk kegiatan perpisahan dan tidak ada paksaan, ” Tambahnya
Lanjutnya, Kepsek UPT SPF SDN Maricaya II mengaku jika seluruh informasi negatif terkait sekolah yang dipimpinnya. Untuk itu dia menyarankan agar seluruh pihak berfikir positif.
Ia berharap “informasi yang keliru harus diluruskan karena menyangkut nama baik sekolah dan pendidikan anak dimana tempat mereka menuntut ilmu,” pintanya.
Sementara itu, Ketua Komite SDN Maricaya II, Kamaluddin membenarkan bahwa pihak sekolah telah melakukan pertemuan beberapa hari lalu untuk melaksanakan kegiatan perpisahan di tempat wisata,
“Namun karena adanya issu yang seolah-olah bahwa ada unsur ketidak kesepakatan kedua belah pihak sehingga Kepala sekolah membatalkan kegiatan ini,” ungkap Kamal saat ditemui.
