BN online,(kalbar) Ketapang- Pelaksanaan proyek Normalisasi saluran yang berada di Desa Pesaguan kiri kecamatan matan hilir selatan kabupaten Ketapang Kalimantan barat diduga proyek siluman.
Pasalnya dalam pelaksanaan pengerjaan tersebut tidak dipasang papan informasi publik atau papan plang proyek yang seharusnya menjadi kewajiban bagi pelaksana untuk memasang papan plang proyek tersebut dari mulai pelaksanaan pekerjaan dimulai sampai masa pemeliharaan berakhir.
Dari hasil investigasi yang dilakukan awak media pada lokasi proyek tidak ditemukan adanya papan plang proyek terpasang. Ada dugaan bahwa papan plang proyek dipasang pada saat pengambilan dokumentasi, dan pada saat PPK dan Tim nya terjun kelapangan melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan. Setelah itu papan plang proyek dilepas untuk menghindari dari pantauan pengiat media sosial.
Selain itu beberapa jembatan untuk penyebrangan kelahan pertanian/perkebunan warga juga tergusur oleh alat berat, sehingga warga tidak bisa menuju ke lahan mereka akibat jembatan yang mereka buat habis digusur alat berat pada saat mengerjakan normalisasi saluran tersebut.
Salah satu warga setempat yang dapat di Konfirmasi awak media kamis 21/9/23 (D) menuturkan bahwa kurang lebih 60 batang pohon pinang habis tergusur alat berat sehingga merugikan kami yang bertahun tahun menanam pohon pinang tersebut.
Dilain tempat juga jembatan warga yang rusak dan dirugikan karna adanya pekerjaan pembersih parit sehingga menghambat kegiatan pertanian yang biasa dilalui warga jembatan untuk melakukan aktivitas pertanian dan lainnya.
Dan kita juga tidak tau proyek apa sumber dana dari mana siapa kontraktor, tidak ada permisi nya, asal garap, asal kerja ini kerjaan bisa juga di bilang kerjaan siluman ujar (S)
Kepala desa Pesaguan kiri kecamatan matan hilir selatan saat dikonfirmasi awak media terkait pelaksana proyek normalisasi yang masuk dalam wilayah kepemerintahan desa Pesaguan kiri , menjelaskan bahwa proyek normalisasi jaringan irigasi tersebut dikerjakan pada saat masih PJ menjabat, Kemudian banyak keluhan masyarakat bermunculan setelah Kepala Desa Terpilih sudah dilantik.
Sampai berita ini diterbitkan pihak media masih berusaha berupaya untuk menghubungi yang terkait.
(Sson/tim)