Satu Anggota KKB Diduga Anak Buah Egianus Kogoya Tewas Dalam Kontak Tembak Di Jayawijaya

BN Online, Papua– Satu anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang diduga merupakan anak buah dari pimpinan kelompok bersenjata Egianus Kogoya, tewas dalam kontak tembak dengan Satuan Tugas Penegakan Hukum (Satgas Gakkum) Operasi Damai Cartenz-2025 di Kampung Pugima, Distrik Welalelama, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, pada Senin malam (9/6).

Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani, S.Sos., S.I.K., M.H., mengungkapkan bahwa insiden terjadi saat timnya melakukan patroli rutin di wilayah tersebut. Patroli mendapat serangan mendadak dari arah kiri depan, yang kemudian dibalas oleh tim Satgas.

“Setelah menerima tembakan mendadak, kami langsung melakukan balasan dan penyekatan terhadap jalur pelarian kelompok tersebut,” ujar Brigjen Faizal dalam keterangan resminya.

Kontak tembak kemudian berlanjut hingga ke wilayah Kampung Maima, Distrik Asotipo. Dalam baku tembak tersebut, satu anggota KKB dipastikan tewas setelah ditemukan jatuh ke dalam jurang. Jenazah korban telah dievakuasi ke RSUD Wamena dan saat ini sedang menjalani proses identifikasi lebih lanjut.

Dari hasil identifikasi sementara, korban diduga kuat merupakan bagian dari kelompok bersenjata pimpinan Egianus Kogoya yang dikenal aktif melakukan aksi-aksi kekerasan di wilayah Pegunungan Tengah Papua. Kelompok ini diperkirakan beranggotakan sekitar 15 orang bersenjata.

“Kelompok ini telah terlibat dalam sejumlah aksi penyerangan terhadap aparat keamanan maupun warga sipil sepanjang tahun 2025,” tambah Faizal.

Pihak keamanan menyatakan bahwa operasi penyisiran dan penegakan hukum akan terus berlanjut di wilayah Jayawijaya dan sekitarnya untuk memastikan stabilitas dan keamanan warga sipil. Satgas Damai Cartenz mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan segera melapor apabila melihat aktivitas mencurigakan di lingkungan sekitar.

Pihak kepolisian juga kembali menyerukan kepada para anggota KKB untuk menyerahkan diri dan menghentikan aksi kekerasan. Pemerintah membuka ruang dialog dan rehabilitasi bagi mereka yang bersedia kembali ke pangkuan NKRI.

Dengan keberhasilan operasi ini, aparat berharap dapat terus mempersempit ruang gerak kelompok bersenjata yang selama ini meresahkan masyarakat. Stabilitas keamanan menjadi prioritas utama di Papua Pegunungan, seiring dengan percepatan pembangunan dan pemulihan sosial yang sedang berlangsung di wilayah tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *