BN Online, Makassar–Pasangan Moh. Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi (Danny-Fatma) dinilai unggul telak dari kandidat lain pada debat kedua Pilkada Makassar beberap waktu lalu.
Danny-Fatma dinilai tak hanya menguasai panggung debat, pemaparan paslon nomor urut satu itu juga dinilai detail, terukur dan terarah. Paparan berdasarkan visi misi yang ada.
Sekaligus sebagai bukti bahwa Danny-Fatma komitmen menjadikan ajang debat tersebut sebagai wadah untuk adu gagasan dan program.
Hal itu mengundang reaksi berbagai kalangan, mulai dari akademisi, aktivis kepemudaan atau milenial, hingga lintas profesi lainnya.
Zulkifli, misalnya, Alumni Universitas Negeri Makassar (UNM) itu mengaku telah mantap berada di barisan Danny-Fatma. Debat kedua dijadikannya momentum untuk memutuskan dukungannya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada 9 Desember mendatang.
Awalnya keputusan saya belum final. Tapi setelah menyaksikan penampilan pasangan ADAMA’ di debat kedua, saya semakin yakin untuk mendukung Danny-Fatma. Visi misinya itu terukur, jauh dari kesan bombastis. Keberhasilan Pak Danny periode lalu menjadi loncatan yang sangat baik untuk dilanjutkan kedepannya,” katanya, Kamis, 26 November 2020.
Sementara, Alumni Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP), Solihin, menyebut Danny-Fatma berbicara sesuai bukti nyata. Tidak melenceng dari visi misi yang ada.
“Ini menandakan bahwa pemaparan yang disampaikan itu bukan omong kosong. Debat adalah pemaparan dan adu gagasan, bukan ajang cari muka dan saling menjatuhkan,” ujarnya.
Lain lagi dengan alumni UNM, Wahyu Pratama melihat banyaknya sikap tendensius dan serangan pribadi dari paslon lain ke Danny-Fatma.
Hal itu justru semakin menunjukkan kalau mereka tak mampu lagi bersaing secara sehat. Bukan lagi saling mengadu pemikiran, melainkan sibuk menjatuhkan kesalahan pribadi Danny-Fatma yang jauh dari konsep dan tema debat.
“Saya yakin masyarakat Kota Makassar sudah cerdas menilai. Paslon yang hanya mampu menyerang pribadi paslon lainnya itu karena tak mampu membuktikan apa-apa. Saya sendiri sudah mantap mendukung pasangan ADAMA’ karena penjabarannya yang berbasis data dan fakta,” paparnya.
Senada disampaikan alumni Universitas Muslim Indonesia (UMI), Achan Rusli. Menurutnya, calon pemimpin sejatinya memberikan contoh yang baik kepada masyarakat.
“Generasi milenial itu melihat siapa yang mampu berkarya untuk Makassar. Bukan yang justru mempertontonkan ajang adu domba. ADAMA’ pilihan tepat, bukti kedewasaan seorang kandidat ditunjukkan dalam panggung debat,” kata Achan Rusli.
Lain lagi dengan alumni Universitas Hasanuddin (Unhas), Fadel M. Ia mengaku salut dengan Danny-Fatma yang konsisten menyampaikan visi misinya tanpa terpengaruh gaya kandidat lain yang mencoba memainkan emosionalnya.
“Ini bukti kematangan Danny-Fatma dalam sebuah kontestasi politik. Keduanya on the track menyajikan gagasan pemikirannya untuk kemajuan Kota Makassar,” bebernya.
“Danny-Fatma pasangan komplet. Di ajang debat keduanya terlihat saling melengkapi. Ini modal awal untuk membangun Kota Makassar,” ungkapnya.
Ia menegaskan debat kedua ini membuat dirinya semakin yakin mendukung pasangan ADAMA’.
“Saya yakin banyak anak muda Kota Makassar yang memutuskan mendukung Danny-Fatma pasca debat kedua ini,” timpal Lukmanul Hakim, alumni STMIK Dipanegara. (*)