BN Online, Makassar—Setelah beredarnya surat edaran dari Pemerintah Kota Makassar yang menegaskan larangan penjualan baju seragam di lingkungan sekolah, banyak pelaku usaha lokal mulai merasakan dampaknya. Salah satunya datang dari pelaku UMKM binaan Ibu Cece, yang berlokasi di Jalan Petta Punggawa Nomor 86, Makassar.
Kebijakan tersebut membuat sejumlah karyawan dan penjahit yang sebelumnya menggantungkan penghasilan dari pesanan seragam sekolah kini terancam kehilangan pekerjaan. Namun, di tengah kondisi itu, UMKM Makassar tak tinggal diam.
“Kami berinisiatif mencari cara agar tetap bisa berhubungan langsung dengan orang tua murid. Jadi, meskipun tak lagi melalui sekolah, kami ingin tetap membantu mereka mendapatkan seragam dengan kualitas baik dan harga terjangkau, langsung dari UMKM kami,” ungkap Ibu Cece saat dikonfirmasi awak media, Jumat (10/10/2025).
Lebih lanjut, Ibu Cece menjelaskan bahwa langkah ini diambil sebagai bentuk komitmen untuk menjaga roda ekonomi lokal agar tetap berputar.
“Banyak teman-teman penjahit di sini yang menggantungkan hidup dari pesanan sekolah. Kalau semua berhenti, otomatis mereka kehilangan mata pencaharian. Makanya kami ingin tetap berjuang agar UMKM tetap hidup,” sambungnya.
Diketahui, sejumlah pelaku UMKM di Makassar kini mulai mengubah strategi penjualan dengan memperluas pemasaran langsung ke masyarakat. Beberapa di antaranya mulai memanfaatkan media sosial dan grup WhatsApp orang tua murid untuk tetap memasarkan produk mereka secara mandiri.
Tak hanya itu, UMKM binaan Ibu Cece juga berencana mengadakan program “Seragam Lokal untuk Anak Negeri”, yang akan melibatkan penjahit rumahan di sekitar kawasan Petta Punggawa.
“Harapan kami, kebijakan pemerintah tetap memperhatikan pelaku UMKM. Karena kami ini bagian dari penggerak ekonomi lokal, yang ingin terus bertahan dan berkembang,” tutup Ibu Cece.(Ichal).










